Author : Rukia-Shizu 朽木 Kuchiki Acodeva
Chapter 4
“disini tempatnya.” Inho berhenti tepat didepan ruang guru. Hidanpun brenti. Matanya menyipit. Boong banget! Orang kayak tempat pembuangan bekas kabel PLN kok! Brantakan dan abal.
“ini?” Hidan nunjuk pintu biru. Inho mendesah. Dasar bego.
“bukan! Itu gudang! Sebelahnya!” kata Inho. Hidan membulatkan bibirnya.
“yaudah. Bye bye” Inho berlalu dari hadapan Hidan dengan senyum riangnya itu. Hidan menatap sinis.
“apa-apaan… ngga sopan. Dewa Jashin ngga akan suka cewek kayak gitu!” batin Hidan.
“tapi…” Hidan membayangkan kembali senyuman cewek tadi.
“manis…” gumam Hidan tanpa sadar. Tiba-tiba mukanya merah. Lalu geleng2 kepala.
“bego! Cewek ngga sopan gitu!! Huuhhh!!! Senyuman yang mengerikan!!” Hidan langsung mencibir dan masuk keruang guru.
-
Kakuzu menghitung duitnya. Sambil jalan (-_-‘’) bersama Itachi. Itachi memperhatikan rekannya yang begitu serius itu.
“apa??” Kakuzu langsung menyembunyikan duitnya.
“itu kan duit kelas. Ya ada duit gw juga donk…” Itachi bales rada sinis. Kakuzu mencibir dibalik kain tutup mukanya.
“pedofil.” Gumam Kakuzu sepelan mungkin.
“nih. Lu mo makan apa?” Itachi berhenti didepan kasir.
“gw mo makan sup bebek! Kata tukang warungnya, gw bole gratiz!!” Kakuzu langsung ngibrit. Itachi cengok. Diapain lagi tuh tukang sama Kakuzu?
“bang Lee!!” panggil Kakuzu. Dengan perasaan ngga mau, Itachi duduk disamping Kakuzu. Dengan kecepatan ‘semangat masa muda’ itu, Lee datang.
“Kakuzu-sama!!” Itachi terbelalak. Pengen ketawa. Pengen muntah. Pengen nangis. Pengen cengok! Kakuzu dipanggil…… Kakuzu-sama??? Dia aja yang Uchiha ngga pernah dipanggil Itachi-sama! Kakuzu tlah menjatuhkan harga dirinya!
“sup bebeknya!! GURU LOE UDH GW CINCANG!!” kata Kakuzu. Lee langsung ngangguk. Itachi sampe tkut kepalanya coplok.
“SIAP!” Lee langsung ngibrit membuatkan pesanan itu. Itachi menatap Kakuzu dengan tatapan aneh.
“ngapain lu…” Itachi menatap Kakuzu. Kakuzu diam menatap Itachi.
“apa?” Kakuzu bertanya begitu.
“ngapain l—“ Kepala Itachi terasa pening ada benda yang menabrak kepalanya.
“ahh, maaf!! Maaf!!” kata gadis yang menabrak kepalanya dengan nampannya. Itachi sebenernya pengen marah. Tapi toh tuh cewek udah minta maaf.
“hn… hati-hati lain kali. Kena kepala gw seenaknya. Emang bola…?” Itachi berkata begitu. Gadis itu mendengus kesal.
“terserah! Sekali lagi, maaf!” gadis itu pergi meninggalkan Itachi dan Kakuzu.
“emang tuh cantik-cantik galak…” kata Kakuzu ngitungin duitnya.
“siapa sih?” Tanya Itachi
“wakil ketua P3K. Shizune. Masa gatao?” tanya Kakuzu. Itachi menggeleng.
“semua orang kenal gw tapi gw ngga kenal semua.” Itachi meminum tehnya beberapa detik kemudian (buset) Lee dayang dengan kecepatan ekstra.
“INI PESANANNYA! SELAMAT MENIKMATI!” Lee langsung pergi. Kakuzu menjilat bibirnya sendiri melihat sup itu. Ngga memedulikan teriakan-teriakan dari sup itu (?) atas tatapan matanya yang tajam… setajam… SILET! (????) Saksikan dirumah anda pukul 8! (sotoy orang gatau juga, wkwkwkwk)
“… parah lu, Zu…” desis Itachi sambil menyeruput kembali tehnya. Kakuzu mengacungkan jempolnya.
“enak loh! Enak parah!” kata Kakuzu. Itachi memutar matanya. Dasar bego. Maksudnya kan bukan itu!
“what-ever” kata Itachi .
“yo, Itachi un, Kakuzu un!” sapa banci kaleng –digaplok deidara- maksudnya Deidara nan ganteng yang imut. (tuh puas kan!?) –deidara ngangguk2 kyk burung perkutut-
“yoo Dei! Bayar dulu uang kas loe baru loe boleh makan!” kata Kakuzu. Deidara mendecakkan lidah ditangannya… eh maksudnya… gitulah!
“talk to my hand” kata Deidara sok inggris. Itachi pengen ketawa tapi ngga mau dibom sama Deidara.
“huu..!! Bahasa Inggris jeblok aja belagu loe.” Kata Kakuzu sambil menaruh sendoknya diatas mangkuk kosong.
“Biar---“
“SENPAIII” Suara terkutuk itu datang lagi. Deidara langsung membeku ditempat. HUP!! Tobi sukses memeluk Deidara dari belakang.
“KYA UN!! PERGI KAU! JANGAN SENTUH!!” Kata Deidara langsung jijik.
“knapa, senpai??? Tobi kan anak baek!” kata Tobi inosen.
“UN!! PERGIII PERGII UN!” kata Deidara ngga karuan. Itachi cengok ngeliat kejadian itu. Nyadar diliatin org2 sekampus, Itachi langsung stay cool.
“heh… jangan berantem… memalukan nama genk kita kalian… hn’’ kata Itachi.
“DIEM UN! TOBI!!! AAGH JANGAN SENTUHH!!” masih tereak” gaje gitu, Itachi langsung ngibrit ninggalin Kakuzu, Deidara dan Tobi disana.
-
Zetsu mandangin bunga anggreknya yang bernama ‘Rose’ (kok bunga anggrek namanya rose? -_-‘’). Matanya berbinar-binar.
“Roseku chayank… aku akan menjagamu…” kata Zetsu sok puitis.
“ku akan menjagamu dibangun dan tidurmu, disemua mimpi dan nyata— OUCH!!” Zetsu teriak kesakitan pas ada jarum-jarum nempel pada tubuhnya.
“SASORII!!!” teriak Zetsu murka. Sasori langsung malu-malu tembok lantaran ketahuan itu perbuatan dia.
“maaf maaf!!! Tadi lagi coba bikin boneka baru eh malah kepental jarumnya!!! Maaf maaf!!!” kata Sasori SOK minta maaf.
“gaje lu. Bikin boneka kayak cewek aja!” kata Zetsu sadis. Sasori langsung menggertakkan giginya. Kurang ajar emang nih satu venus flytrap!!
“Huuh!! Mendingan gw daripada elu, kece ngga pernah ngapa-ngapain. Idiot lagi ngasih nama bunga annggrek kok Rose???” kata Sasori jadi sewot.
“suka-suka gw donk wong ini bunga gw!” kata Zetsu lebih sewot. Sasori akhirnya mendesis.
“berani loe ama gw?? Sini!! Suara jelek aja belagu loe! Radio rusak!” kata Sasori.
“Ayo gw berani kok ama boneka doank! Huuuhh!! Benda mati aja belagu loe. Seenggaknya gw ada kemauan tau buat nyanyi! Ngga kayak elu kerajinan tangan! Kalo lu punya cewek jelas aja kesannya sangaran cewek elu!! Begoo!!” kata Zetsu super dalem. Oo… kira lihat bagaimana keadaan Sasori…
ceterest…
“HEH!! ENAK AJA! LO—“ puk!! Lagi-lagi ada yang melempar batu kekepala Sasori. Zetsu ngakak.
“rasain loe!!! Hahahhahahahha” kata Zetsu. Sasori memegangi kepalanya.
“siapa sih!! Berani bang—“
“maaf…” seorang cewek nongol dibalik tirai dengan malu-malu.
“siapa loe?” tanya Sasori ngga pake perasaan,. Org lagi kesel malah ditumpuk batu??
“A-ano… a-a-a-aku H-Hinata…” kata cewek itu.
“sini loe! Jangan setengah badan gitu! Cepet keluar!” kata Sasori super murka. Dengan perasaan takut-takut, Hinata keluar dari persembunyiannya. Muka Sasori langsung melembut dan Zetsu cengok. Cantik banget!!!
“ma-maaf…” kata Hinata memainkan jarinya.
“gapapa kok… maaf tadi udh bentak2 kamu seenaknya…” kata Sasori dengan senyuman menawannya. Zetsu langsung mencibir.
“jelek lu kalo senyum!” umpat Zetsu. Wajah Hinata memerah.
“sa-salahku kok…” kata Hinata.
“udah udah, mendingan kamu balik aja. Kamu Hinata Hyuuga anak IPA 3, kan?” tanya Zetsu. Hinata mengangguk.
“k-kok t-tahu?” tanya Hinata.
“Iya donk. Zetsu-kun selalu tau apapun! Apalagi cewek cantik kayak kamuu…” kata Zetsu ngarep dipanggil pake embel-embel ‘-kun’ -_-. Blussh… wajah Hinata memerah.
“a-a-a-arigatou…” Hinata memainkan jarinya. Sasori mendesis. Curang nih si Zetsu.
“udah dia kan udh punya pacar. Kamu sama aku aja ya…” kata Sasori. Zetsu ngejitak kepala Sasori pake sendal jepit (?) nya.
“brisik lu, pacaran ama siapa gw? Nyak loe hah? Lu juga udh pacaran sama nenek loe tuh! Si Chiyo Baa-sama!!” kata Zetsu. Ujug2 Chiyo muncul.
“Sasori sweety, maaakaann yuukk~” dengan gaya sok imut sambil ngedip-ngedip kayak kodok jablay. Sasori eneg. Apaan sih si tua itu?
“Hih!!” Sasori langsung bergidik ngeri sambil ngelus-ngelus dada.
“amit-amit… amit-amit…” kata Sasori menutup matanya dengan nista. Zetsu ngakak.
“hua.. huahaha.. hahahahaha… hahhahahahahahaa!!!” tawa Zetsu menggelegar.
“a-a-ano… aku pergi dulu…” kata Hinata langsung ngeloyor pergi.
“TUNGGYUUU!” teriak Zetsu dan Sasori berbarengan. Hinata berhenti.
“Minta nomernyaa!!” teriak keduanya bersamaan lagi. Hinata tersenyum kecil lalu memberikan secarik kertas yang berisi beberapa bulir nomer.
“nih…”
--TBC (Tuberclolusis eh salah maksudnya To Be Continue)
request by: Hidan-san. ^^ (message: Hidan-san, maaf baru dipublish yang chap 4 ya T_T)
Tungguin yang chapter 5 yaww!!! ^^
salam, Hanna
AKATSUKI IN LOVE PART 4
20.00
akatsuki shippuden
Posted in
fanfic

